Mudik lebaran ala Backpacker

Mudik Lebaran ala Backpacker bersama adik-adik tersayang

Mudik?  Lebaran?

Kedua hal tadi terdengar sangat menyenangkan namun sangat erat kaitannya dengan harga tiket yang melambung tinggi dan padatnya transportasi oleh para pemudik. yaelah…..anak TK juga tau kali :p

Lebaran tahun 2011 ini tumben-tumbenan kami sekeluarga mudik ke Pati, Jawa Tengah yang merupakan kampung halaman Bapak. Bertahun-tahun lebaran di Jakarta membuat mudik kali ini terasa sangat istimewa karena di rumah mbah sedang kebagian jatah “halal bi halal” keluarga besar dari buyut saya. Berhubung tiket bus yang sangt mahal hingga 3 kali lipat harga normal akhirnya saya berinisiatif mengajak ke-2 adik saya untuk mudik ala backpacker. selain menghemat pengeluaran tentunya, tujuan saya adalah ingin mengajak adik-adik saya merasakan nikmatnya jalan-jalan dengan budget murah.

Explore Lawang Sewu, Semarang

Explore Lawang Sewu, Semarang

Untuk menuju Pati, rute yang saya ambil adalah jakarta – semarang menggunakan kereta ekonomi Tawang jaya dengan tarif Rp. 35.000/ orang, dilanjutkan dengan explore kota semarang (simpang lima semarang dan lawang sewu) dengan becak Rp. 10.000/orang, bus Semarang – Surabaya turun di Kota Pati Rp. 10.000/orang, Bus ukuran sedang Pati – Ngemplak (kampung bapak) Rp. 5000/orang dan Delman menuju rumah mbah Rp. 3.000/orang.  Dengan Begini total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 63.000/orang. Hanya setengah dari harga tiket normal seharga 125.000/orang jika menggunakan Bus Malam. Bagaimana? tertarik untuk mencoba mudik lebaran ala backpacker?

Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mudik ala backpacker adalah kesiapan fisik dan mental. Dimana fisik kita akan terasa lebih terkuras karena beberapa kali berganti kendaraan dan mental kita pun diuji ketika mengalami hambatan. Misalnya ketika saya dan adik-adik hampir tidak kebagian tempat duduk di kereta karena para penumpang yang duduk tidak berdasarkan gerbong yang sesuai ketentuan di tiket, namun setelah meminta bantuan petugas untuk menertibkan akhirnya kami mendapat tempat duduk.

 

Explore Lawang Sewu, Semarang

Explore Lawang Sewu, Semarang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Banyak pintu di Lawang Sewu

Lorong di Lawang Sewu, tempat syuting film Suster Ngesot

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak hanya itu, mudik ala backpacker juga harus disiapkan sejak jauh-jauh hari. Terutama masalah pembelian tiket ekonomi yang harus dibeli pada H-7 sebelum keberangkatan. Lewat dari itu siapkan biaya extra untuk membeli tiket di calo dengan harga 2-3x lipat. menyebalkan bukan?

Simpang Lima Semarang

Tugu Muda Semarang

 

Setelah 16  jam (13 jam perjalanan + 3 jam explore lawang sewu) akhirnya kami sampai di rumah mbah dan disambut dengan hangat oleh seluruh keluarga. beberapa diantanya ada yang mengutarakan kekhawatirannya karena telah lama menunggu kami yang ternyata main dulu di semarang.

Finally, siapa yang mau coba mudik lebaran ala backpacker??

 

About Aliya Mu'afa

Backpackers, graphic designer, blogger and founder triphemat.com

Posted on December 19, 2011, in my journal, Travelling. Bookmark the permalink. 4 Comments.

  1. Ate, tu yang gambar keterangan simpang lima bukan yg itu, itu bundaran kawasan tugu muda, kalo sempag lima, tu yang dari situ menuju jalan pandanaran ntar ketemu mesjid baiturrahman trus tengah ada lapangan, itu baru simpang lima,,, koreksi dikit 🙂 salam zae 99′

  2. ok, thanks bgt infonya, w nyari info dieng tadinya, dr dlu cuma lewat wonosobo mulu tp ga pnah mampir..hahaha..

  3. Weheh, aku juga kalo mudik ke pati..
    Cuma, kayaknya setelah lebaran tahun lalu, bakal banyak yang berubah. Tahun lalu beberapa hari sebelum lebaran, eyangku meninggal (jadi tradisi kakek-nenek kayaknya, meninggal pas puasa, sebelum lebaran). Jadi di sana sudah nggak ada sapa-sapa, ada kerabat ding.. Jadi nggak tau tahun ini mudiknya gimana..

Leave a comment